SAJIAN KHAS PADA SAAT 1 MUHARRAM ATAU 1 SURO
Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa selalu memegang teguh yang namanya tradisi leluhur. Salah satu dari sekian banyak tradisi yang hingga kini dilestarikan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat adalah perayaan malam 1 suro. Dikenal sebagai tradisi yang dilakukan pertama kali pada zaman pemerintahan Sultan Agung (1613-1645). Dalam perayaan tersebut selalu ada sajian Khas Malam Sura yang menjadi tradisi turun temurun.
Disebutkan
bahwa masing-masing wilayah di Indonesia yang masih memegang teguh perayaan
hari suro melalui berbagai ritual yang diadakan selalu membuat berbagai sajian
khas 1 Muharram atau 1 Suro sebagai pertanda perayaan malam 1 suro. Penyajian
makanan tersebut tentu saja juga tidak terlepas dari adanya nilai historis yang
diusungnya, sehingga tidak mengherankan perayaan malam 1 suro akan terasa
kurang ketika tidak ada sajian tersebut.
Berbagai sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro
yang sangat populer
Sama
seperti halnya perayaan hari idul fitri yang selalu mengusung menu ketupat dan
opor ayam, perayaan imlek yang identik dengan lezatnya kue keranjang dan
perayaan ulang tahun bagi umat Kristiani yang sangat identik dengan sajian mie
panjang umur, ada beberapa sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro yang memang harus
ada karena nilai yang terkandung di dalamnya. Lebih lanjut, berikut beberapa
sajian malam suro yang kerap kali ditemukan.
1. Bubur suro
Salah
satu sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro yang sangat terkenal adalah bubur suro
yang juga dikenal dengan sebutan bubur suran. Sebuah sajian yang sangat lezat
ini akan selalu menjadi perlambang bagi masyarakat yang memang merayakan acara
peringatan 1 Muharram. Perlu diketahui bahwa bubur suro ini hanya sebatas
perlambang atas harapan bagi kalangan masyarakat Jawa, bukan dijadikan sebagai
sesajen.
Dalam
pembuatannya, sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro ini dibuat dari beberapa bahan
seperti halnya santan, jahe, beras, garam dan juga serai. Kombinasi bahan
tersebut nantinya akan menghasilkan cita rasa sangat menggoda untuk dinikmati.
Sedangkan untuk penyajiannya, bubur suro ini kerap kali disajikan dengan opor
ayam ataupun juga sambal goreng dari labu siam yang memiliki cita rasa sedikit
pedas.
Untuk
menambah cita rasa sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro ini, sering kali bubur
suro juga diberikan tambahan menarik lain seperti taburan tujuh macam
kacang-kacangan, irisan mentimun, bulir jeruk ataupun delima dan irisan daun
bawang. Tentu saja dengan adanya berbagai kombinasi bahan tersebut menjadikan
bubur suro dikenal mengandung banyak sekali gizi.
2. Bubur merah putih
Sesuai
dengan namanya, sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro yang satu ini dibuat dari
beras yang kemudian dimasak sedemikian rupa hingga menjadi bubur. Untuk bubur
putih memiliki rasa yang cukup gurih sedangkan bubur merah akan menggunakan
campuran gula merah yang menjadikan cita rasa bubur tersebut sedikit lebih
manis dari yang bubur putih. Dalam penyajiannya, sering kali kedua bubur
tersebut disajikan bersamaan.
Sebagai
bentuk peringatan malam 1 suro, sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro berupa bubur
merah putih ini akan dibawa ke masjid bersama beberapa makanan kecil lain.
Bubur tersebut kemudian akan disantap bersama-sama dengan jamaah masjid lain
juga. Dibuatnya bubur merah putih ini juga dikenal dengan sebutan sebagai bubur
Hasan dan Husein yang merupakan cucu Nabi Muhammad yang wafat dalam peperangan.
3. Nasi Tumpeng
Bisa
jadi, sajian iconic masyarakat Indonesia yang dikenal dengan sebutan nasi
tumpeng ini juga dinobatkan sebagai bagian dari sajian khas 1 Muharram atau 1
Suro. Sajian ini merupakan sebuah nasi yang dibentuk kerucut dengan dikelilingi
oleh berbagai lauk pauk yang sangat lezat. Berbagai lauk yang sering disajikan
diantaranya adalah ayam goreng, sambal goreng, serundeng hingga urap sayuran
yang sangat lezat.
Dibuatnya
tumpeng sebagai sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro tidak lain untuk menjadi
symbol atas penghormatan Tuhan sekaligus juga leluhur. Selain itu, adanya
sayuran yang mengelilingi tumpeng tersebut juga memiliki makna mendalam atas
betapa kayanya sumber kekayaan alam Indonesia.
4. Kue Apem
Tidak
perlu dipungkiri lagi, bahwa seluruh masyarakat Indonesia sudah sangat populer
dengan yang namanya sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro yaitu apem. Dibawanya
apem pada perayaan malam 1 muharram juga tidak terlepas dari bentuk permohonan
atas anugerah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu,yang terbilang sebagai
kue ini tidak pernah absen dari perayaan malam suro.
Di
saat masyarakat membawa apem sebagai sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro, maka
mereka akan melemparkannya pada sebuah tikar yang telah dilapisi dengan daun
pisang. Apem tersebut kemudian dinikmati bersama dalam malam perayaan suro
tersebut bersama masyarakat lain. Selain apem, beberapa jenis kue pasaran juga
sering kali dijadikan sebagai jajanan untuk memperingati malam 1 suro.
Apem
yang dinobatkan sebagai sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro ini dibuat dari
bahan gula jawa, tepung beras dan juga santan kental untuk dicampurkan menjadi
suatu adonan dan dikukus pada cetakan tertentu. Sering kali masyarakat akan
memberikan pewarna alami seperti halnya pandan ataupun lainnya untuk
mempercantik tampilan dari apem tersebut.
5. Sayuran dan buah-buahan
Selain
makanan yang sarat akan nilai sejarah dan juga filosofinya, sajian khas 1
Muharram atau 1 Suro lain yang juga sering kali ditemukan pada perayaan malam 1
suro adalah sayur-sayuran dan juga buah-buahan. Hal menarik yang bisa Anda
saksikan atas sebuah sayuran dan buah-buahan tersebut selalu didesain
sedemikian rupa dengan membentuk kerucut. Dengan penataan yang sangat indah,
Anda akan mendapatkan tampilan tumpeng buah dan sayur yang sangat menakjubkan.
Tidak
hanya sebatas membuat tumpengan sayura dan buah saja, sajian khas 1 Muharram
atau 1 Suro tersebut kemudian akan diarak di sepanjang jalan dengan cara
dipikul dan pastinya menjadi tontonan masyarakat sekitar. Dalam proses pembuatannya,
buah-buahan dan sayur mayor tersebut akan ditempatkan pada “tampah” yang dibuat
dari bamboo berlapis daun pisang.
Penambahan
buah-buahan dalam sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro seperti salak, pisang
ataupun apel menjadi symbol kekayaan alam sekaligus juga kesuburan. Ketika
semua gunungan sayur dan buah tersebut selesai diarak di sepanjang jalan, maka
pada akhirnya gunungan tersebut akan dijadikan sebagai bahan rebutan oleh
masyarakat di sekitar yang menyaksikan acara suroan tersebut.
Itulah
beberaa jenis sajian khas 1 Muharram atau 1 Suro yang bisa dijadikan sebagai
referensi bagi Anda yang memang ingin merayakan suroan. Setiap sajian yang
dibuat tentunya memiliki alasan tersendiri untuk kemudian dipahami bersama dan
diambil nilai positif di dalamnya. Dengan demikian, kegiatan perayaan malam 1
suro tidak hanya sebatas perayaan budaya dan tradisi saja, melainkan juga
penyajian makanan yang sarat akan nilai filosofi di dalamnya.
Melihat khas makanan ketika malam syura jadi ingat Makanan Sate
Buntel Nurul Hayat yang di olah oleh Team
Jasa Aqiqah Nurul hayat.
Sate kambing pada umumnya yang gunakan
potongan-potongan kecil daging kambing, sate buntel ini khas menggunakan daging
kambing yang telah dicincang halus.
‘Buntel’ dalam bahasa
Jawa berarti ‘bungkus’ atau ‘balut’. Hal tersebut mengacu pada daging kambing
cincang yang di-buntel (dibungkus) menggunakan lemak tipis sebelum dibakar.
Komentar
Posting Komentar